Pembacaan Maulid Diba Setiap Malam Senin di PP Bina Insani Sebagai Cerminan Sikap Mencintai Rasul

 

Mahasantri PP Bina Insani sedang melakukan kegiatan Dzibaan rutinan (dok. Diah)

Setiap malam Senin, Pondok Pesantren (PP) Bina Insani menggelar pembacaan Maulid Dziba’ sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Pembacaan Maulid Dziba’ dilakukan pada malam senin dikarenakan Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin, Rabiul awal Tahun Gajah. 

Maulid Dziba' sendiri, merupakan salah satu kitab maulid yang berisi kumpulan syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi kisah penciptaan beliau, masa kehamilan, mukjizat, kepribadian, dan perjuangan dakwah Islam. Maulid Dziba disusun oleh Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Yusuf bin Ahmad bin Umar asy-Syaibani az-Zabidi asy-Syafi'i, yang lebih dikenal dengan nama Ibnud Diba'i. 

Maulid Dziba' merupakan ringkasan dari kitab Maulid Syaraful Anam yang ditulis oleh Syekh Syihabuddin bin Qasim. Pembacaan kitab ini diiringi dengan lantunan shalawat yang merdu, menciptakan suasana khusyuk dan penuh berkah. Sehingga jamaah yang hadir merasakan kedamaian dan ketenangan batin, seolah-olah berada di hadapan Rasulullah SAW. 

Beberapa keutamaan yang diyakini dari membaca Maulid Dziba, di antaranya; doa dikabulkan oleh Allah SWT, mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat, segala kesulitan dihilangkan, serta dosa dihapuskan dan menjadi pribadi yang bersih.

Kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk memahami akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Dalam setiap pembacaan, disisipkan pesan-pesan moral dan kisah-kisah teladan dari kehidupan Rasulullah yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. 

Kemudian dilihat dari sisi geografisnya, PP Bina Insani yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah ini turut melestarikan tradisi Islam setempat. Di mana, tradisi pembacaan maulid dziba' menjadi salah satu rutinitas ritual keagamaan masyarakat di daerah Jawa, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kegiatan ini, selain dianggap sebagai bentuk rasa cinta kepada Nabi juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar santri. 

Dengan demikian, pembacaan Maulid Dziba’ tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga upaya nyata untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan kecintaan kepada Rasulullah SAW serta sebagai simbol silaturahmi yang baik. 

PP Bina Insani terus berkomitmen untuk melestarikan tradisi ini sebagai wujud nyata dari sikap mencintai Rasul. Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.


Penulis: Diah Ayu Safitri 

Lebih baru Lebih lama