Dari hasil data tersebut, dapat tercermin bahwa asupan gizi ibu hamil masih dinilai kurang dan belum optimal. Padahal gizi yang cukup selama masa kehamilan menjadi faktor penting agar tum- buh kembang janin dapat berjalan baik. Asupan ibu selama kehamilan juga sangat penting karena akan menentukan asupan yang diterima janin. Apabila asupan untuk ibu sendiri masih kurang, bagaimana ibu bisa berbagi asupan dengan si janin yang sedang dikandungnya?.
Keadaan tersebut, dilatarbelakangi oleh munculnya berbagai permasalahan yang kerap dialami ibu diawal masa awal kehamilan seperti mual, muntah, kondisi tidak enak badan. Sehingga menyebabkan turunnya nafsu makan dan terhambatnya asupan secara optimal. Ditambah berbagai mitos atau kepercayaan yang dianut mengenai pantangan makanan bagi ibu hamil yang berkembang di masyarakat.“Ibu hamil jangan makan yang amis-amis, nanti bayinya jadi amis”, padahal bau amis pada bayi baru lahir adalah hal yang wajar. Hal tersebut disebabkan akibat air ketuban yang keluar selama proses persalinan.
Padahal zat besi banyak diperoleh dari berbagai sumber makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan yang cenderung dihindari ibu karena baunya yang amis. Zat besi sendiri merupakan penyusun hemoglobin dalam darah, yang mana hemoglobin tersebut berperan untuk mengangkut oksigen unntuk janin dan juga ke jaringan tubuh ibu.
Maka dari itu, diperlukan edukasi sejak awal bagi para pengantin baru agar mereka siap menghadapi kehamilan pertamanya. Investasi zat besi ini amat penting untuk masa depan bayi-bayi di Indonesia. Karena bagaimanapun, asupan gizi yang baik ikut andil dalam membentuk masa depan penerus bangsa yang sehat.
Penulis : Isna Nurul Amna