Foto: Relawan Demokrasi KPU Kota Semarang saat sosialisasi di Aula Pondok Pesantren Bina Insani |
Semarang, bina-insani.com - Pondok Pesantren Bina Insani Semarang kedatangan tamu dari Relawan Demokrasi Komisinoner Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang. Abdurrahman Syafrianto, Relawan Demokrasi KPU Kota Semarang dari UIN Walisongo mengimbau santri Pondok Pesantren Bina Insani agar tidak bermain jari menjelang Pemilu 2019.
"Jangan sampai ada yang bermain jari. Karena itu bisa dianggap sebagai provokasi dalam memilih calon presiden. Jari sering diidentikkan dengan simbol dukungan," ujarnya saat sosialisasi Relawan Demokrasi KPU Kota Semarang di Aula Pondok Pesantren Bina Insani, Selasa (02/04/19).
Santri Bina Insani berfoto bersama Relawan Demokrasi KPU Kota Semarang |
Selanjutnya, Satria, Relawan Demokrasi dari Universitas Diponegoro mengajak santri Bina Insani menjadi pemilih cerdas. Ia menekankan agar jangan sampai ada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang golput. "Kita sudah terdaftar sebagai DPT, jadi jangan golput, satu suara sangatlah berguna untuk masa depan bangsa ini," ujarnya.
Satria menambahkan, menghindari money politik menjadi integritas mahasiswa yang harus tetap dijaga. “Hindari money politik. Di sini kan mahasiswa semua, jagalah integritas kita,” pungkasnya.
Reporter: Fahmi
Redaktur: Mahfud
LABEL:
Berita